Aset Desain
***
Apa itu Aset Desain?
Aset desain adalah sumber daya digital yang digunakan dalam proses desain, seperti gambar, ikon, font, palet warna, dan elemen visual lainnya. Aset desain juga mencakup file audio/video, wireframe, dan animasi. Aset desain dapat digunakan untuk membantu menciptakan tampilan dan nuansa yang konsisten dan kohesif untuk suatu produk atau merek. Aset desain dapat digunakan untuk menciptakan bahasa visual bagi suatu produk.
Jenis-jenis Aset Desain
Grafis
Sebagai desainer, grafis tentu menjadi salah satu aset yang paling penting. Grafis dapat mencakup berbagai hal seperti gambar, ilustrasi, dan foto. Dengan grafis yang berkualitas, desainer dapat menarik perhatian konsumen dan membuat desain menjadi lebih menarik.
Gambar:
Gambar merupakan salah satu elemen penting dalam desain. Dengan memilih gambar yang tepat, desainer dapat menambahkan konten visual yang menarik dan mendukung pesan yang ingin desainer sampaikan.
Ilustrasi:
Ilustrasi sering digunakan untuk memberikan sentuhan kreatif pada desain. Pilih ilustrasi yang sesuai dengan tema dan tujuan desain.
Template
Template adalah aset desain yang siap pakai dan dapat membantu menghemat waktu dan usaha. Dengan menggunakan template, desainer dapat membuat desain yang konsisten dan profesional tanpa perlu membuatnya dari awal.
Template Presentasi:
Template presentasi sangat berguna untuk menciptakan presentasi yang menarik dan informatif. Pilih template yang sesuai dengan tema dan gaya presentasi.
Template Website:
Template website dapat memudahkan desainer dalam membuat tampilan situs yang menarik dan profesional. Pilihlah template yang responsif dan sesuai dengan tujuan situs.
Vector
Vector adalah gambar yang terdiri dari titik-titik koordinat matematika. Keuntungan menggunakan vector adalah gambar dapat diubah ukurannya tanpa kehilangan kualitas. Vector sangat cocok digunakan dalam desain logo, ikon, dan ilustrasi.
Desain Logo:
Vector dapat memberikan detail yang tajam dan kualitas yang tinggi pada desain logo. Desainer dapat menghasilkan logo yang fleksibel dan tahan perubahan ukuran dengan menggunakan vector.
Desain Ikon:
Vector juga sangat cocok digunakan dalam desain ikon. Dengan menggunakan vector, desainer dapat membuat ikon yang terlihat bagus dengan ukuran apa pun.
Icon
Icon adalah aset desain yang sering digunakan untuk memperjelas makna dan meningkatkan pengalaman pengguna. Icon dapat memberikan tampilan yang menarik dan intuitif pada desain.
Icon Mobile Apps:
Icon mobile apps sangat penting dalam desain aplikasi mobile. Pilih icon yang dapat mewakili fungsi atau fitur aplikasi agar pengguna dapat dengan mudah memahaminya.
Icon Social Media:
Icon social media adalah aset yang wajib ada dalam desain yang berhubungan dengan media sosial. Gunakan icon yang dikenal oleh pengguna agar mereka dapat dengan mudah mengidentifikasi tautan ke akun media sosial.
Typography
Typography membantu mengkomunikasikan pesan dalam desain dengan lebih jelas. Pilihlah font yang sesuai dengan tema dan tujuan dari desain.
Heading:
Pilih font heading yang mencerminkan identitas merek dan memberikan tampilan yang menarik dan konsisten.
Body Text:
Pilih font body text yang mudah dibaca dan memberikan kenyamanan pembaca untuk mengonsumsi konten yang disajikan.
Color Scheme
Color scheme memberikan suasana dan emosi pada desain. Pilih skema warna yang sesuai dengan brand atau konsep yang ingin ditampilkan dalam desain.
Monochromatic:
Skema warna monokromatik menggunakan variasi nada yang sama dari suatu warna. Skema ini menciptakan tampilan yang elegan dan serasi.
Complimentary:
Skema warna komplementer menggunakan warna yang berada di sisi roda warna yang berlawanan. Skema ini menciptakan tampilan yang berani dan kontras.
Texture
Texture dapat memberikan dimensi dan kekayaan visual pada desain. Gunakan texture yang sesuai dengan tema dan konsep desain.
Wood Texture:
Texture kayu memberikan kesan alami, hangat, dan organik pada desain. Cocok digunakan untuk desain dengan tema alam atau produk berbahan kayu.
Metal Texture:
Texture logam memberikan kesan kokoh, modern, dan edgy pada desain. Cocok digunakan untuk desain dengan tema industri atau teknologi.
Pengunaan Aset Desain
Aset desain digunakan untuk membantu menciptakan tampilan dan nuansa yang konsisten dan kohesif untuk suatu produk atau merek.
Aset desain dapat digunakan untuk:
Membuat tampilan yang kohesif
Aset desain dapat digunakan untuk menciptakan tampilan yang kohesif di semua materi pemasaran dan saluran media sosial.
Membuat poster design
Poster design adalah aset desain grafis yang digunakan untuk promosi atau iklan di media offline seperti poster, flyer, banner, dll.
Mendukung konten
Aset desain 3 dimensi dapat dimanfaatkan untuk media-media promosi lainnya dan tidak terbatas pada konten promosi digital saja.
Pengunaan Desain Grafis
Sebagai Produksi Media Informasi Dan Komunikasi
Fungsi desain grafis cukup penting sebagai media Informasi dan komunikasi. Hasil karya dalam membuat desain grafis bisa digunakan sebagai media informasi dan komunikasi. Seperti contohnya digunakan untuk membuat banner, slogan, atau gambar dan tulisan sebagai informasi. Membuat banner atau slogan tentu lebih menarik jika dibuat dengan gambar dibanding hanya tulisan. Sehingga orang akan mudah memahami informasi tersebut.
Sebagai Media Promosi
Selain sebagai media informasi, fungsi desain grafis adalah untuk promosi. Kini banyak perusahaan yang menggunakan desain grafis untuk mempromosikan produk komersial mereka. Mereka akan membuat iklan dalam bentuk gambar bergerak/dinamis maupun statis. Iklan tersebut dibuat sedemikian rupa hingga konsumen tertarik pada produk mereka.
Sebagai Media Apresiasi Seni
Desain grafis juga menjadi media untuk apresiasi seni. Hal ini dikarenakan pembuatan desain grafis menggunakan seni. Para desainer grafis tentu juga membutuhkan daya kreativitas dalam membuatnya. Untuk lebih mengapresiasi seni dan kreativitas, saat ini sudah banyak digelar ajang perlombaan desain grafis. Sehingga bisa menampilkan para generasi desainer grafis yang kreatif.
Sebagai Suatu Pekerjaan atau Hobi
Bagi pecinta olah gambar, desain grafis dapat digunakan untuk menyalurkan hobi. Tidak hanya itu, membuat desain grafis juga bisa mendapat penghasilan. Hal ini disebabkan kebutuhan akan desain grafis semakin meningkat. Banyak kebutuhan komersial yang menggunakan desain grafis.
Untuk Menambahkan Nilai Estetika
Adanya desain grafis dapat menambah keindahan pada sebuah gambar. Dahulu sebelum ada desain grafis, gambar yang dihasilkan lebih monoton. Jika ingin membuat gambar dengan tingkat yang lebih sulit dibutuhkan waktu yang lama. Dengan membuat desain grafis, gambar akan terlihat lebih menarik.
Pengunaan Web Desain
Fungsi web desain sendiri bisa digunakan sebagai media komunikasi yang lebih menarik. Pada fungsi komunikasi dapat dilihat dari website yang memiliki nilai dinamis. Biasanya website ini dibuat menggunakan program website yang akan dilengkapi dengan fasilitas yang akan mendukung fungsi komunikasi yang ada.
Sebagai sarana informasi
saat menggunakan desain akan lebih menekankan kualitas konten supaya isi dapat tersampaikan dengan baik.
Sebagai entertainment website
Digunakan sebagai sarana yang dapat meningkatkan mutu presentasi. Terutama dalam website yang menyediakan promosi atau yang lainnya. Mulai dari game, film, music online dan yang lainnya.
Sebagai transaksi
Fungsi transaksi dapat dijadikan sebagai media bisnis yang baik. Karena dengan adanya desain website yang bagus, akan menarik banyak perusahaan, menghubungkan pada konsumen dan proses pemasarannya lebih mudah.
Pengunaan Desain Produk
Menciptakan produk yang fungsional dan estetis
Salah satu tujuan utama mempelajari product design adalah untuk menciptakan produk yang tidak hanya berfungsi dengan baik, tetapi juga memiliki tampilan yang menarik. Dalam era yang serba visual seperti sekarang, estetika produk memiliki peran penting dalam menarik minat konsumen.
Menghasilkan produk yang berkualitas
Secara khusus, menciptakan produk yang memiliki kualitas terbaik agar dapat memiliki nilai jual yang optimal menjadi acuan yang penting. Salah satu aspek penting dalam Product Design adalah mengantisipasi dan mencegah terjadinya kegagalan produk. Kegagalan ini dapat berupa kegagalan fungsi produk ketika di tangan konsumen ataupun kegagalan produksi ketika masih berada dalam proses produksi.
Menghadirkan produk yang sesuai dengan perkembangan zaman
Tidak hanya menciptakan produk yang fungsional dan berkualitas, tetapi juga penting untuk mengikuti trend dan perkembangan zaman. Desain produk juga bertujuan untuk menciptakan atau menangkap peluang dari sebuah trend agar produk tersebut memiliki minat pasar yang tinggi serta laku dibeli konsumen.
Penggunaan Desain UI/UX
User Interface (UI)
UI adalah antarmuka yang berinteraksi langsung dengan pengguna. Ini mencakup elemen-elemen visual seperti tombol, menu, ikon, tipografi, dan warna. UI berfokus pada bagaimana produk terlihat dan bagaimana elemen-elemen ini diatur agar mudah digunakan.
Penggunaan UI:
Desain Visual
UI mendefinisikan tampilan produk, termasuk warna, tipografi, dan layout.
Interaksi
UI mempermudah interaksi dengan elemen seperti tombol dan formulir.
Konsistensi
UI memastikan elemen-elemen antarmuka konsisten di seluruh aplikasi atau situs web.
User Experience (UX)
UX adalah pengalaman keseluruhan yang dirasakan pengguna saat berinteraksi dengan produk. Ini mencakup aspek fungsionalitas, kenyamanan, dan kepuasan pengguna. UX berfokus pada bagaimana produk memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna.
Penggunaan UX:
Penelitian Pengguna
UX melibatkan memahami kebutuhan, harapan, dan perilaku pengguna melalui riset dan analisis.
Desain Alur
UX merancang alur kerja yang logis dan intuitif, memastikan pengguna dapat menyelesaikan tugas dengan mudah.
Uji Coba dan Iterasi
UX melibatkan pengujian dan iterasi untuk meningkatkan pengalaman pengguna berdasarkan umpan balik dan data.
Warna dan Typografi
Ada banyak jenis warna dan tipografi yang dapat digunakan dalam desain grafis:
Warna
Ada banyak jenis warna, termasuk warna primer, sekunder, tersier, analog, komplementer, monokrom, netral, dingin, panas, dan gelap terang:
Primer: Merah, kuning, dan biru
Sekunder: Orange, purple, dan green
Tersier: Teal, chartreuse, dan maroon
Analog: Merah, jingga, dan kuning
Komplementer: Biru dan oranye, ungu dan kuning, merah dan hijau
Monokrom: Warna-warna yang tergabung dalam keluarga warna yang sama
Netral: Putih, hitam, dan abu-abu
Dingin: Memberi kesan jarak yang jauh
Panas: Memberikan kesan jarak yang dekat
Gelap terang: Tingkatan dari sebuah warna, dari warna terang dan gelap
Typografi
Ada banyak jenis tipografi, termasuk:
Serif: Jenis huruf dengan dekorasi kecil di ujung-ujungnya, seperti Times New Roman. Serif adalah jenis yang paling umum direkomendasikan karena bentuknya yang klasik.
Sans-serif: Jenis huruf tanpa dekorasi di ujung-ujungnya, seperti Arial. Sans-serif dibagi menjadi tiga jenis: Grosteque Sans-serif, Geometris Sans-serif, dan Humanis Sans-serif.
Script: Jenis huruf yang didasarkan pada stroke bervariasi dan sering kali cair yang dibuat oleh tulisan tangan. Script terbagi lagi menjadi bentuk formal atau serif, dan bentuk cursive yang lebih kasual.
Display: Jenis huruf yang dirancang untuk digunakan dalam judul atau teks besar, seperti dalam poster atau iklan. Display memiliki karakteristik yang unik dan menarik perhatian.
Monospace: Jenis huruf dengan lebar yang sama untuk setiap karakter.
Dekoratif: Jenis huruf yang menarik perhatian, seperti Jokerman, Papyrus, Ravie, Showcard Gothic, dan Snap ITC.